Rukun Iman Ada Enam, Ini Penjelasannya
Dalam kitab Safinah An Najah, dijelskan bahwa Rukun Iman ada enam. Setiap orang Islam harus beriman, yakni percaya terhadap ke enam hal ini. Apabila tidak percaya, maka tidak termasuk iman.
Yang dimaksud iman sebagaimana hadis adalah sebagai berikut :
الايمان معرفة بالقلب و قول باللسا ن و عمل بالاركان (رواه الطبران)
Artinya : “Iman adalah pengakuan dengan hati, pengucapan dengan lisan, dan pengamalan dengan anggota badan.”(HR Thabrani)
Hati dan lisan harus saling mengucapkan dan kemudian dibuktikan dengan amal. Intinya apabila kita ingin tahu apakah orang itu iman atau tidak, lihat amal perbuatannya.
Orang yang hanya percaya atau iman di lisan saja, sedangkan hati tidak membenarkan maka disebut orang munafik. Untuk membedakan dengan munafik, antara hati dengan lisan harus sama sama mengakui.
RUKUN IMAN ADA ENAM, YAITU :
1. Beriman kepada Allah SWT.
2. Beriman kepada sekalian Mala’ikat
3. Beriman dengan segala kitab-kitab suci.
4. Beriman dengan sekalian Rosul-rosul.
5. Beriman dengan hari kiamat.
6. Beriman dengan ketentuan baik dan buruknya dari Allah SWT.
Dasar dari rukun Islam di atas adalah termaktub dalam hadis di bawah ini.
أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ
Terjemah : "Iman adalah engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan engkau beriman kepada qadar, yang baik dan yang buruk.
PENJELASAN :
1. Iman kepada Allah. Iman kepada Allah adalah percaya adanya Allah SWT. Allah bersifat wujud (ada) dan wujudnya Allah adalah qidam (tidak ada yang mendahului). Jadi Allah itu ada dan karena adanya Allah maka adalah dunia ini. Kalau hati tidak beriman akan adanya Allah maka cacat imannya.
Allah SWT itu satu. Allah tidak dilahirkan dan Allah tidak punya anak. Sebagian dalam Surat Al Ikhlas.
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (4)
Artinya : "Katakanlah, "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula-diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”
2. Iman kepada Malaikat. Percaya terhadap adanya malaikat hukumnya wajib. Apabila tidak percaya maka cacat imannya. Malaikat jumlahnya banyak. Namun yang wajib diketahui ada 10.
Jibril = menyampaikan wahyu
Mikail = pembagi rejeki
Israfil = meniup sangkakala (terompet)
Izrail = mencabut nyawa
Munkar dan Nakir = memberi pertanyaan di alam kubur
Rakib dan Atid = mencatat amal baik dan buruk
Malik = penjaga neraka
Ridwan = penjaga surga
Perlu diketahui malaikat merupakan mahluk yang diciptakan dari cahaya (nur) yang tidak makan dan minum, tidak tidur, tidak menikah, dan tidak pernah membangkang. Malaikat juga tidak punya nafsu.
3. Iman dengan kitab suci. Kitab suci yang diturunkan Allah kepada nabi yang harus diketahui dan diimani adalah empat.
Taurat = diturunkan pada Nabi Musa
Zabur = diturunkan pada Daud
Injil = diturunkan pada nabi Isa
Al Quran = diturunkan pada Nabi Muhammad SAW.
4. Iman kepada Rasul Allah. Rasul jumlahnya ada 313. Yang wajib diketahui ada 25. Sedangkan nabi jumlahnya ada 124 ribu.
Rasul Adalah laki laki yang diberi wahyu dan wajib disampaikan kepada umatnya.
Nabi adalah laki laki yang diberi wahyu namun tidak disampaikan kepada umatnya.
Rasul Wajib diketahui ada 25 yaitu Adam, Idris, Nuh, Hud, sholeh, Ibrahim, Lut, Ismail, Ishaq, Ya'kub, Yusuf, Ayub, Syu'aib, Musa, Harun, Daud, Dzulkifli, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa, Yunus, Zakaria, Yahya, Isa, Muhammad SAW
5. Beriman dengan hari kiamat. Hari Kiamat pasti akan terjadi dan pasti terjadinya tidak ada yang tahu. Namun tanda tanda kiamat sudah banyak terjadi.
Hari Kiamat adalah hari dimana semua mahluk akan mengalami hancur lebur. Dan setelah itu semua mahluk yang bernyawa akan dibangunkan (yaumul ba's) dan akan menerima pembalasan. Semua manusia sejak zaman nabi Adam sampai kiamat akan digiring ke mahsyar. Di tempat inilah penentuan beruntung dan tidaknya manusia.
6. Beriman dengan ketentuan baik dan buruknya dari Allah SWT. Kita wajib iman atau percaya terhadap takdir yang ditentukan Allah SWT. Dengan percaya terhadap takdir itulah, kita akan punya sifat pasrah dimana semuanya akan kembali padaNya.
Demikian penjelasan dasar rukun iman semoga bermanfaat. Apabila ada kesalahan kami mohon maaf.
0 comments:
Post a Comment