Kisah Diterimanya Taubat Ahli Maksiat
Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan dan dosa. Manusia awam seperti kita tidak ada yang maksum (terpelihara) dari dosa. Apabila melakukan dosa, tentu saja kewajibannya adalah taubat. Dan taubat tidak harus menunggu melakukan dosa. Taubat hendaknya kita lakukan setiap saat. Karena dosa yang ada pada diri kita adakalanya tidak kita sadari, dan ada pula yang kita sadari. Begitulah sekiranya pentingnya memohon ampun kepada Allah Swt.
Apabila kita sudah melakukan dosa besar dan bertekad ingin taubat tidak mengulang kembali dosa itu, insyaalloh akan diterima taubat kita oleh Allah swt. Karena Allah bersifat Rahman dan Rahim. Allah berisifat gofur - memberi ampun.
Dalam sebuah hadis, pada masa nabi ada orang yang mengaku punya banyak dosa besar. Dosa besar yang dilakukan benar benar mendapat ampunan dari Allah Swt.
Berikut kisahnya :
Seroang lelaki datang kepada Sahabat Umar Radliyallaahu Anhu. Lelaki itu kemudian berkisah bahwa dirinya sudah melakukan banyak dosa. Saat berkisah atas dosa yang sudah dilakukan lelaki itu, tiba tiba umar menangis. Ia tak tahan mendengar cerita dosa lelaki itu. Ia tak bisa memberi solusi atas apa yang sudah dilakukannya. Bagi umar dosa itu sudah sangat besar sekali.
Akhirnya Umar membawa lelaki itu kepada baginda nabi Muhammad SAW. Umar pun bercerita sambil nangis di depan nabi. Karena tidak tahan /tidak kuat bercerita, akhirnya lelaki itu di suruh masuk menghadap baginda nabi Muhammad SAW.
Di hadapan nabi, lelaki itu bercerita bahwa dirinya sudah melakukan banyak dosa. Dan dosa yang dilakukan sangat besar sekali. Dia takut apabila kelak dia akan disiksa di Neraka. Makanya dia datang pada nabi untuk mencari solusi atas permasalahan yang sedang dia rasakan. Karena nabi adalah wakil tuhan yang ada di bumi.
Rasulullah SAW. pun menanyai, apakah kamu melakukan musyrik kepada Allah? Bukan, jawab lelaki itu.
Apakah kamu sudah melakukan pembunuhan? Tidak, jawab lelaki itu.
Apakah dosamu sebesar gunung, bumi dan langit? Lebih besar lagi.
Apakah dosamu melebihi besarnya aras Allah Swt? Lebih besar lagi.
Lantas dosa aoa yang sudah kamu lakukan? Tanya nabi.
Dulu aku pernah menggali makam orang yang di kubur. Kuburan yang ku bongkar aku ambil kain kafannya. Namun saat ada mayat wanita, tiba tiba aku melakukan perbuatan tercela, menyetubuhi mayat wanita itu berkali kali.
Mendengar penuturan seperti itu akhirnya Nabi menyuruh pergi orang itu. Habis sudah harapan taubat yang dia inginkan. Lelaki itu pun pasrah kepada Allah sebagai tempat sandaran.
Maka Malaikat Jibril turun mengucapkan salam kepada Nabi dan menyampaikan pesan dari Allah Swt.
"Dia-lah Maha Pemberi Keselamatan. Dan dari-Nya pula kesejahteraan datang dan pada akhirnya akan kembali pada-Nya."
"Allah bertanya, Apakah kau yang menjadikan makhluk?’" tanya Malaikat Jibril.
"Dia-lah yang menjadikanku dan menjadikan mereka," jawab Rasulullah saw.
"Apakah kau yang memberi rezeki mereka?"
"Bukan! Dia-lah yang Maha Pemberi Rizki kepadaku dan kepada mereka!"
"Apakah kau menerima tobat mereka?"
"Bukan, melainkan Dialah, Allah, yang menerima tobatku dan tobat mereka."
"(Karena itu), Allah telah menyatakan, ‘Hendaknya kau segera menerima tobat seorang lelaki di mana beberapa waktu yang lalu kau telah mengusirnya. Sesungguhnya Allah telah menerima tobatnya!" jelas Jibril.
Mendengar pesan itu akhirnya Rasulullah memanggil lelaki yang pernah datang kepadanya dengan memberitahukan bahwa taubatnya sudah diterima.
0 comments:
Post a Comment