Kotbah Jumat Tentang Syukur Kepada Allah SWT
Sidang Jamaah jumat rahimakumullah...
Mari kita tingkatkan syukur kepada Allah Swt yang mana kita banyak diberi anugerah berupa nikmat iman, sehat, sehingga pada siang hari ini kita dapat melaksanakan kewajiban sholat jumat...
Ketahuilah syukur merupakan amal ibadah yang mudah diucapkan namun sulit untuk diterapkan...
Syukur bukan sekedar kata kata manis, namun syukur adalah perilaku yang mencerminkan pribadi rido atas pemberian Allah Swt....
Syukur terhadap anugerah Allah adalah wajib bagi kita setiap saat. Sebab anugerah yang Allah Swt berikan kepada kita tidak pernah henti, namun diantara kita banyak yang tidak sadar akan hal ini...
Sebagaimana sabda nabi Muhammad SAW..
Iman terbagi dua, separuh dalam sabar, dan separuh dalam syukur.(HR.Al-Baikaqi)
Orang yang bisa mensyukuri nikmat Allah berarti di dalam hati kita masih terdapat keimanan.
Sidang Jumat Rahimakumullah...
Wujud iman kita kepada Allah Swt terbentuk dalam perilaku kita. Kita tidak disebut sebagai orang beriman apabila kita tidak mau bersyukur. Dengan bersyukur Allah akan memberi tambahan anugerah kepada kita.
Sebagaimana sabda nabi Muhammad saw : "Sesungguhnya bersyukur akan menambah kenikmatan Allah, dan perbanyaklah berdoa. (HR.Ath-Thabrani)
Syukur tidak harus menunggu saat kita mempunyai banyak harta. Anugerah Allah yang diberikan kepada kita tidak terhitung nilainya. Mulai dari iman, kesehatan, kesempatan, maupun lainnya. Sehingga sudah sepatutnya kita mensyukuri semua anugerah itu sebagai wujud kasih sayang Allah Swt kepada kita.
Syukur atas nikmat sehat dan kesempatan ini tidak banyak kita sadari. Padahal nilai keduanya melebihi harta dunia mana pun. Sebab mata kita selalu mengukur rejeki hanya materi saja. Padahal rejeki bukan hanya sekedar materi, namun sesuatu yang bisa kita ambil manfaat termasuk rejeki.
Dalam sebuah hadis nabi mengatakan :
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ الَّلهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى الَّلهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَشِيْرٌ مِنْ النَّاَسِ الصِّحَّةُ وَاْلفَرَاغُ
“Dari Ibnu Abbas, dia berkata : Nabi SAW bersabda : “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, yaitu kesehatan dan waktu (HR Bukhari).
Untuk itu mari kita sadari bersama bahwa kelalaian kita atas kesehatan dan kesempatan waktu perlu kita gunakan sebaik mungkin untuk semakin mendekatkan diri pada Allah Swt.
Sidang jumat rahimakumullah...
Apabila kita tidak mensyukuri nikmat Allah Swt, kita sama saja mendurhakai Allah Swt. Semua yang kita miliki, semuanya berasal dari pemberian Allah Swt.
Dalam sebuah hadis qudsi, Allah berfirman :
قَا اللهُ تَعَالىَ : يَاابْنَ اَدَمَ, اِنَّكَ مَاذَكَرْتَنِى شَكَرْتَنِى, وَاِذَامَانَسِيْتَنِى كَفَرْتَنِى (رواه الطبرانى عن ابى هريرة)
“Allah berfirman dalam hadits qudsi-Nya: “wahai anak Adam, bahwa selama engkau mengingat Aku, berarti engkau mensyukuri Aku, dan apabila engkau melupakan Aku, berarti engkau telah mendurhakai Aku!”. (H.R Thabrani)
Hadis memberi petunjuk kepada kita bahwa kelalaian kita atas nikmat Allah Swt termasuk kedurhakaan kita kepada Allah Swt.
Sudah banyak orang yang lalai saat diberi kinikmatan yang berujung kesengsaraan. Padahal waktu masih sengsara, tidak henti hentinya mereka memohon agar diberi banyak rejeki. Saat kaya datang, justru malah membuat lalai dari Allah Swt.
Ini bukan karakter orang orang beriman. Orang beriman apabila dalam kondisi sempit maupun lapang, tidak pernah lalai kepada Allah Swt. Apalagi diberi anugerah rejeki melebihi yang lainnya, orang beriman malah justru tambah ingat kepada Allah.
Maka dari itu kita tak perlu banyak memandang ke atas. Memandang ke bawah jauh lebih baik karena dapat membuat diri kita semakin banyak bersyukur.
0 comments:
Post a Comment