Saturday, May 11, 2019

Kondisi Masyarakat Arab Jahiliyah Sebelum Islam



Masyarakat Arab sebelum datangnya Islam di sana dikenal sebagai masyarakat Jahiliyah dalam sejarah. Jahiliyah Arab bukan soal kebodohan mereka, namun soal kekeliruan mereka dalam ber-tauhid sehingga banyak terjadi ke-syirikan di mana mana. Bahkan Ka'bah pada waktu itu dipenuhi dengan patung patung berhal sebagai sesembahan mereka.

Pada mulanya masyarakat arab menganut agama yang dibawa nabi Ibrahim. Yani meng-esakan Allah sebagai tuhan yang maha agung. Namun seiring berjalannya waktu, masyarakat arab justru malah melakukan persembahan terhadap berhala berhala yang dianggap sebagai tuhan.

Bermula saat Amr bin Luhay dari suku Khuza’ah yang sangat dihormati dan dimuliakan kaumnya karena kedermawanan dan prilakunya yang baik. Suatu ketika, ia pergi ke Syam dan di sana melihat masyarakatnya menyembah berhala sebagai bentuk ibadah. Ia menyimpulkan bahwa itu adalah perbuatan baik. Sekembalinya dari Syam, Amr pun membawa berhala yang bernama Hubal dan meletakkannya di ka’bah. Lalu dia mengajak kaumnya untuk melakukan apa yang dilakukan penduduk Syam.

Kondisi seperti lambat laun semakin merebak ke berbagai wilayah bahkan sampai negeri Hijaz. Mereka menjadikan tuhan tuhan berhala itu sebagai sesembahan mereka. Mereka menganggap tuhan berhala tersebut layak untuk dijadikan tuhan selain Allah. Akibatnya perilaku mereka banuak yang melenceng.

Mereke juga membuat aturan sendiri seperti menikah dengan perempuan dengan jumlah tidak terbatas. Ada yang sampai lima hingga sepuluh. Dan mereka juga bebas melakukan perceraian sesuai dengan kehendak hati mereka. Bahkan dalam sejarah Jahiliyah, apabila ayah (suami) meninggal dunia, maka hak waris pernikahan turun pada sang anak. Otomatis apabila ayah sudah tidak ada, ibu mereka bisa menjadi istri dari anak anak mereka bila berkehendak.

Di sisi lain, masyarakat Jahiliyah juga sangat malu apabila punya anak perempuan. Anak perempuan dianggap sebagai aib keluarga karena anak perempuan tidak bisa diajak untuk berperang. Dengan begitu apabila punya anak perempuan mereka tidak segan membunuh dan bahkan mengubur hidup hidup.

Dari sisi fanatisme, masyarakat Arab Jahiliyah juga sangat fanatik terhadap ke-sukuan. Di sana, sukuisme waktu itu sangat kuat. Tidak jarang apabila terjadi masalah dengan suku lain, berujung pada peperangan.

Sikap fanatisme buta tersebut sering menimbulkan gejolak peperangan. Apabila terjadi perang, maka yang dijadikan tentara adalah dari pihak laki laki. Sedangkan perempuan jarang sekali karena fisiknya lemah. Kegemaran Arab Jahiliyah selain itu adalah suka judi dan minum minuman keras.

Maka ketika datang Islam yang dibawa nabi Muhammad saw dianggap sebagai ancaman terhadap agama nenek moyang mereka. Nabi waktu pertama kali berdakwah pun tidak secara terang terangan. Baru ketika sudah mendapat pengikut banyak, baru berdakwah secara terang terangan.

Islam datang merubah tatanan masyarakat Arab Jahiliyah. Mulai dari soal keimanan, perlakukan tidak manusiawi terhadap perempuan dan juga lainnya.

Dalam soal poligami tanpa batas versi jahiliyah saat ada orang arab masuk Islam dan punya banyak istri, maka mereka disuruh menceraikan istrinya dan disisakan hanya empat saja. Kemudian mereka juga dilarang mengawini ibu ibu mereka saat ayah mereka meninggal dunia. Perempuan diperlakukan dengan baik dan juga dilindungi. Hak hidup mereka pun dijaga jangan sampai terjadi pengulangan peristiwa penguburan anak perempuan terjadi kembali.

Pada akhirnya tradisi jahiliyah lambat laun pun mulai menghilang.

Kondisi Masyarakat Arab Jahiliyah Sebelum Islam Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Utaz

0 comments:

Post a Comment