Gambaran Nyata Siksa Kubur Bagi Orang Zalim
Siksa kubur adalah nyata dan bukan karangan belaka. Manusia tidak bisa mendengar dan melihat dahsyatnya siksa kubur. Akan tetapi kabar adanya siksa kubur disampaikan melalui al quran dan sunnah nabi. Siksa kubur adalah salah satu siksaan pemula sebelum datangnya siksa akhirat kelak. Siksa kubur diperuntukkan bagi orang kafir dan orang yang zalim semasa hidup di dunia.
Salah satu gambaran siksa kubur dalam Al Quran adalah soal pembicaraan tentang kekejaman firaun. Firaun dikenal sebagai raja yang zalim dan kafir. Firaun hidup semasa nabi Musa. Dia bahkan selalu menentang nabi Musa dan mengaku sebagai tuhan. Firaun dan bala tentaranya tenggelam dalam laut saat mengejar nabi musa. Karena mati tidak membawa iman, siksa firaun pun dikisahkan dalam al Quran.
Allah Ta’ala berfirman:
وَحَاقَ بِآَلِ فِرْعَوْنَ سُوءُ الْعَذَابِ (45) النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آَلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ (46)
Terjemah : “Dan Fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang , dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras“.” (QS. Al Mu’min: 45-46)
Pembicaraan soal siksa pada Firaun dan bala tentaranya yang dinampakkan pada pagi dan petang setidaknya disepakati para ahli tafsir. Artinya ini menunjukkan bahwa siksa tersebut terjadi pada alam kubur (barzah) bagi orang zalim.
Siapa orang zalim itu?
Orang zalim digambarkan dalam al Quran adalah orang yang tidak mau meng-indahkan peringatan Allah Swt yang disampaikan para nabi. Keenganan meng-indahkan peringatan bisa terjadi pada soal larangan dan perintah. Bisa jadi apabila diperintahkan untuk sholat tidak mau sholat. Diperintahkan menjauhi maksiat - justru malah suka dengan maksiat. Ini termasuk kategori zalim terhadap diri sendiri. Belim lagi zalim pada orang lain, yang tamsilnya adalah melakukan kejahatan.
Allah Ta’ala berfirman:
وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكاً وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
Terjemah : “Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta“. (QS. Thahaa: 124)
Orang yang zalim (berbuat aniaya) apabila sudah waktunya tiba (mati) kelak akan merasakan penyesalan amat dalam. Sebab apa yang dilakukan semasa hidupnya ternyata berdampak pada masa yang akan datang. Tidak perlu menunggu hari akhir, namun saat masuk liang kubur pun merasakan juga apa yang pernah dilakukannya.
Allah berfirman :
فَذَرْهُمْ حَتَّى يُلَاقُوا يَوْمَهُمُ الَّذِي فِيهِ يُصْعَقُونَ (45) يَوْمَ لَا يُغْنِي عَنْهُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا وَلَا هُمْ يُنْصَرُونَ (46) وَإِنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا عَذَابًا دُونَ ذَلِكَ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ (47)
Terjemah : “Maka biarkanlah mereka hingga mereka menemui hari (yang dijanjikan kepada) mereka yang pada hari itu mereka dibinasakan, (yaitu) hari ketika tidak berguna bagi mereka sedikitpun tipu daya mereka dan mereka tidak ditolong. Dan sesungguhnya untuk orang-orang yang zalim ada azab selain daripada itu. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (QS. Ath Thur: 45-47)
Maka orang yang tidak meng-indahkan peringatan sama saja hatinya sudah buta. Peringatan dan ancaman tidak berarti apap baginya selama masih hidup di dunia. Akan tetapi saat sudah tiba waktunya merasakan siksa itu, dia akan kelabakan minta tolong. Padahal tidak ada yang mampu menolong kecuali amal dirinya sendiri. Inilah yang banyak tidak kita ketahui. Kita lebih suka menuruti hawa nafsu dengan melakukan kedzaliman karena tidak sadar. Padahal sudah diperingatkan.
Semoga kita diselamatkan dari siksa kubur yang dahsyat ini. Amin.
0 comments:
Post a Comment