Penjelasan Arti Surga Di Bawah Telapak Kaki Ibu
Ada sebuah hadis yang sangat terkenal di kalangan umat Islam seputar memuliakan ibu. Hadis itu berbunyi, suga di bawah telapak kaki ibu. Sekiranya sudah banyak orang yang mendengar hadis ini. Namun apa maksud dari hadis itu?
Teks surga berada di bawah telapak kaki ibu hanyalah kiasan saja. Makna sesungguhnya adalah apabila kita mau berbuat baik kepada ibu, akan masuk surga. Jadi kunci surga anak ada di ibu. Apabila mau berbuat baik kepadanya, dijamin masuk surga.
Kenapa begitu? Sebab ibu adalah orang yang telah mengandung anak selama sembilan bulan. Setelah lahir, ibu merawat anak, mulai dari makan, minum, mandi, dan sebagainya. Yang merawat anak lebih dominan pada ibu dari pada ayah.
Sahabat Abdullah bin Mas'ud pernah bertanya pada nabi, amal apa yang lebih dicintai oleh Allah SWT. Nabi menjawab : sholat pada waktunya, berbuat baik pada orang tua, dan jihad fisabilillah. Tapi menurut nabi berbuat baik pada orang tua lebih baik setelah sholat.
Begitulah sekiranya berbuat baik pada orang tua, khususnya ibu termasuk amal terbaik menurut nabi. Dan bahkan nabi juga pernah menyebut ibu sampai tiga kali mengalahkan ayah. Setidaknya ibu lebih diutamakan dari ayah karena ibu adalah orang yang paling banyak beratnya dalam merawat anak dari pada ayah.
Rido Allah Swt tergantung ridlo orang tua. Dan marahnya Allah Swt tergantung marahnya orang tua. Apabila orang tua sudah marah, maka Allah Swt pun akan marah.
Oleh sebab itu berbuat baiklah pada ibu. Jangan sampai menyakiti ibu walaupun sepele. Karena ibu adalah wali tanpa gelar. Artinya doa ibu bisa melebihi doa para wali sebab begitu mulianya derajat ibu.
Sayangi ibu. Muliakanlah ibu. Gembirakan ibu. Karena dengan memuliakan ibu, kita akan ikut menjadi mulia.
Uais al qorni adalah seorang pemuda yang tidak terkenal di bumi tapi terkenal di langit. Artinya menjadi hamba yang sangat dicintai oleh Allah swt. Dia bisa punya derajat seperti itu sebab menyayangi ibunya. Ibunya dirawat. Dan bahkan saat ibunya ingin haji, dia rela membopong ibunya di pundak dari rumah menuju Makkah. Dia melakukan itu karena orang miskin. Mau tidak mau apapun yang diminta ibunya, dia berusaha menuruti walaupun keadaan memprihatinkan.
0 comments:
Post a Comment