Kisah Kelahiran Nabi Muhammad SAW. Pada Tahun Gajah
Kisah kelahiran Manusia agung, Nabi Muhammad SAW. merupakan kisah bersejarah dan agung. Kelahiran manusia mulia ke alam dunia sebagai penanda nabi akhir zaman, atau penutup para nabi. Banyak kejadian dan hal aneh saat beliau lahir. Seluruh jagad raya pun menyambut kedatangan beliau.
Kelahiran nabi Muhammad SAW. pada Hari Senin Waktu fajar tahun gajah. Tanggal kelahiran nabi Muhammad SAW. terjadi beda pendapat bagi ahli sejarah, namun paling populer adalah tanggal 12 Rabiul Awwal tahun gajah atau 20 April tahun 571 Masehi.
Kenapa tahun gajah? Disebut tahun gajah dalam sejarahnya ada seorang raja bernama Abrahah yang waktu saat nabi lahir ingin menghancurkan ka'bah. Raja Abrahah bersama bala tentara menaiki kendaraan gajah. Berkat pertolongan Allah SWT. Abrahah gagal menghancurkan Ka'bah karena dilempari batu sama burung ababil. Sehingga bala tentara Abrahah hancur berkeping keping bagaikan.
Burung Ababil merupakan burung suruhan Allah SWT. Burung tersebut membawa batu dari neraka yang panas luar biasa hingga apabila nempel pada tentara gajah akan runtuh. Berkat kelahiran Nabi Muhammad SAW. Ka'bah tidak jadi dihancurkan.
Nabi Muhammad SAW. merupakan dari suku Quraiys. Suku Quraiys pada waktu itu sebagai suku paling dihormati dan disegani. Nama suku ini pun diabadikan dalam sejarah. Sebagai bagian dari suku Quraiys nabi juga keturunan dari Bani Hasyim, anak suku Quraiys yang dihormati.
Kisah kelahiran nabi Muhammad SAW. sangat mengahrukan sekali. Sejak masih dalam kandungan, beliau sudah menjadi yatim karena ditinggal ayah beliau Sayyid Abdullah bin Abdul Muthalib sejak usia dua bulan. Nabi Muhammad SAW. pun hidup bersama ibunda dan kakeknya.
Kelahiran baginda nabi sudah banyak yang menunggu. Salah satunya adalah Kekek Abdul Muthalib. Saat tahu bahwa cucunya sudah lahir, kakek Abdul Muthalib sangat senang sekali. Kegembiraan sang kakek akhirnya langsung di bawa ke dalam Ka'bah sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. Sang bayi mulia itu pun diberi nama Muhammad. Waktu itu belum ada nama yang sama. Pemberian nama itu merupakan petunjuk dari sang maha kuasa.
Pasca lahir sebagai manusia paling mulia di muka bumi, Nabi Muhammad SAW. hidup bersama ibunya dan kakeknya.
Saat berusia lima tahun Muhammad SAW. diantarkannya ke Mekkah kembali kepada ibunya, Sitti Aminah, setahun kemudian setelah berusia kira-kira enam tahun, beliau di bawah oleh ibunya ke Madinah, bersama – sama dengan Ummu Aiman, sahaya Peninggalan ayahnya. Maksud membawa nabi ke Madinah, pertama untuk memperkenalkan ia kepada kepada keluarga neneknya Bani Najjar dan kedua untuk menziarahi makam ayahnya. Nabi Muhammad SAW dan ibunda tinggal disitu kurang lebih satu bulan, dan kemudian pulang kembali ke Mekkah. Dalam perjalanan mereka pulang ke Makkah, pada suatu tempat, Abwa namanya, tiba-tiba Aminah jatuh sakit sehingga meninggal dan dimakamkan disitu juga ( daerah Abwa ialah nama sebuah desa yang terletak anatara Madinah dan Juhfah, kira – kira 23 mil disebelah selatan kota Madinah). Betapa sedih hati Muhammad, dari kecil tak mengenal ayahnya kini harus pula berpisah dengan ibunya akibat penyakit yang dideritanya sehingga meninggal.
Pasca minggalnya ibunda nabi, akhirnya Nabi Muhammad SAW. dengan sang kekek meninggalkan Abwa dan kembali ke Makkah. Sebagai kakek yang sangat cinta kepada cucunya itu, akhirnya nabi Muhammad diasuh sang kekek. Pada waktu itu usia kakek Abdul Muthalib hampir mendekati 80 tahun. Usia yang sudah tidak muda lagi. Kakek nabi menghibur Muhammad yang sendiri itu dengan hiburan agar tidak sedih. Namun baru saja dua tahun bersama kakek, kegembiraan itu kembali membuat sedih. Kakek Abdul Muthalib meninggal dunia pada usia 80 tahun. Waktu itu nabi Muhammad baru berusia 8 tahun.
Sungguh membuat kita sedih. Perjuangan manusia agung itu sangat berat. Usia lima tahun sudah menjadi yatim piatu. Dan pasa usia delapan tahun sudah ditinggalkan kakek kesayangan. Setelah kakek meninggal dunia, akhirnya nabi diasuh oleh pamannya, Abu Talib. Di bawah asuhan pamannya ini, beliau tidak kehilangan kasih sayang sebagaimana yang dilakukan kakeknya. Dan pamannya inilah yang kelak akan menjadi pelindung nabi dalam mendakwahkan agama Islam.
Perlu diketahui nabi Muhammad SAW. saat masih bayi pernah menyusu pada wanita selain ibundanya, yakni Halimtus Sa'diyah.
Di saat nabi Muhammad SAW. sedang dalam Asuhan Halimah As Sa'diyah, terjadi kejadian pembedahan dada nabi (Syaqqus Shadr). Saat itu usia nabi baru lima tahun. Tentu saja kejadian ajaib ini akan membuat kita takjub. Bukan sembarang anak yang mengalami hal itu. Apalagi yang membedah bukan manusia tapi malaikat.
Seperti pada umumnya anak kecil, saat Nabi sedang bermain, datanglah malaikat Jibril menghampiri beliau dan langsung menyergapnya. Anak anak se permainan beliau pun ketakutan melihat sosok yang sedang memegang nabi. Nabi Muhammad kemudian dibaringkan dan dada beliau dibelah dan dikeluarkan segumpal darah (hati), seraya berkata: “Inilah bagian setan yang ada padamu.” Kemudian hati tersebut dicuci di bejana emas dengan air Zam-Zam, setelah itu dikembalikan ke tempat semula.
Sementara itu, teman-teman sepermainannya melaporkan kejadian tersebut kepada Halimah seraya berkata: “Muhammad dibunuh…Muhammad dibunuh. ”Maka mereka bergegas menghampiri tempat dimana nabi Muhammad saat dioperasi. Saat kembali pada tempat semula ternyata tubuh nabi dalam kondisi baik baik saja, dan konon wajah nabi terlihat pucat pasi.
Atas kejadian itu, Halimah As Sa'diyah merasa khawatir dengan Nabi Muhammad SAW. dan akhirnya dikembalikan kepada Ibundanya.
Tanda aneh kenabian memang tampak sejak kecil pada baginda nabi. Keanehan calon nabi disebut dengan irhas.
Ketika berusia 12 tahun, Nabi Muhammad SAW. mengikuti pamannya Abu Thalib membawa barang dagangan ke Syam. Sebelum mencapai kota Syam, baru sampai ke Bashra, bertemulah kalifah Abu Thalib dengan seorang pendeta Nasrani yang alim, yaitu “ Buhaira”, namanya.
Pendeta itu melihat ada sebuah tanda – tanda kenabian pada diri Muhammad SAW. maka dinasihatilah Abu Thalib agar segera membawa keponakannya itu pulang ke Mekkah, sebab dia khawatir kalau – kalau Muhammad SAW. ditemukan oleh orang yahudi yang pasti akan menganiayanya (dalam riwayat lain kaum Yahudi akan membunuhnya).
Mendengar penjalan dari pendeta tersebut, Abu Thalib segera menyelesaikan dagangannya dan kembali ke Mekkah bersama keponakannya itu. Nabi Muhammad SAW. sebagaimana biasanya pada masa kanak – kanak itu dia kembali ke pekerjaannya menggembala kambing-kambing keluarga dan kambing penduduk Mekkah yang lain yang dipercayakan kepadanya.
Pekerjaan menggembala kambing membuahkan didikan yang amat baik pada diri nabi, karena pekerjaan ini memerlukan keuletan, kesabaran dan ketenangan serta ketrampilan dalam melakukan tindakan.
Di waktu Nabi Muhammad saw berumur kurang lebih 15 tahun terjadilah peristiwa yang bersejarah begi penduduk Mekkah, yaitu kejadian peperangan antara suku Quraisy dan Kinanah di satu pihak dengan suku Qais Ailan dilain pihak. Nabi Muhammad saw ikut aktif dalam peperangan ini memberikan bantuan kepada paman – pamannya dengan menyediakan keperluan peperangan. Peperangan ini terjadi di daerah suci pada bulan – bulan suci pula yairtu bulan Zulqaedah, menurut pandangan bangsa Arab peristiwa itu adalah pelanggaran terhadap kesucian, karena melanggar kesucian bulan Zulqaedah, sebenarnya dilarang berkelahi berperang yang disebabkan menumpahkan darah. Oleh karena demikian perang tersebut dinamakan Harbul Fijar yang artinya perang yang memecahkan kesucian.
Meningkat masa dewasa, Nabi Muhammad saw mulai berusaha sendiri dalam penghidupannya, karena dia terkenal bahwa orang jujur, maka seorang janda kaya bernama Siti Khadijah mempercayai beliau untuk membawa barang dagangan ke negeri Syam. Dalam perjalanan ke Syam ini, beliau ditemani oleh seorang pembantu Siti Khadijah yang bernama Maisarah, setelah selesai menjual belikan barang dagangan di Syam, dengan memperoleh laba yang tidak sedikit, merekapun kembali ke Mekkah. Sesudah Nabi Muhammad SAW. pulang dari perjalanan ke Syam itu, datanglah lamaran dari pihak Siti Khadijah kepada beliau, lalu beliau menyampaikan hal itu kepada pamannya. Setelah tercapai kata sepakat pernikahanpun dilangsungkan pada waktu itu nabi Muhammad saw berumur kurang lebih 25 tahun sedang Siti Khadijah kurang lebih 40 tahun. Namun nabi Muhammad SAW. tambah popular di kalangan penduduk Mekkah, sesudah beliau mendamaikan pemuka – pemuka tokoh Quraisy dalam sengketa mereka memperbaharui bentuk Ka”bah.
Pada permulaannya mereka Nampak bersatu dan bergotong royong mengerjakan pembaharuan Ka'bah itu, tetapi ketika sampai kepada perletakan batu Hitam ( Al Hajarul Aswad ) ke tempat asalnya, terjadilah perselisihan sengit antara pemuka – pemuka Quraisy. Mereka masing – masing merasa berhak untuk mengembalikan batu suci itu ke tempat asalnya semula., setelah diadakan pertemuan mereka akhirnya disepakati yang akan menjadi hakim adalah adalah orang pertama datang dan pada saat yang kritis ini, datanglah nabi Muhammad saw yang disambut dan segera disetujui, maka dimintalah sehelai kain, lalu dihamparkannya dan Al Hajarul Aswad diletakkannya ditengah-tengah kain itu. Kemudian disuruhnya tiap-tiap pemuka masyarakat golongan Quraisy bersama-sama mengangkat tepi kain ketempat asal hajarul Aswad itu. Setelah sampai ke tempatnya, maka batu suci itu diletakkan dengan tangannya sendiri ketempatnya. Dengan demikian selesailah persengketaan itu dengan membawa kepuasan pada masing – masing golongan, pada waktu kejadian ini usia Nabi Muhammad saw sudah berumur 35 tahun dan dikenal dengan nam “Al-Amin” yang sempat dipercaya.
Nabi Muhammad SAW. diangkat menjadi pada usia 40 tahun. Pada waktu sebelum diangkat jadi nabi, beliau selalu bertapa di goa tsur yang terletak di atas bukit. Datanglah malaikat Jibril yang datang membawa wahyu pertama Surat Al Alaq lima ayat. Saat kedatangan malaikat, nabi diperintahkan untuk berkata iqra'. Namun nabi tidak bisa. Bahkan sampai diulang tiga kali. Malaikat kemudian mendekap nabi. Setelah kejadian pertama bertemu dengan malaikat Jibril akhirnya nabi turun dari goa dan pulang. Sampai di rumah, tubuh nabi digambarkan menggigil. Beliau minta istrinya, Siti Kadijah untuk menyelimuti.
0 comments:
Post a Comment