Belajar Islam Pemula Perlu Bimbingan Guru
Belajar Islam bagi pemula yang sama sekali belum pernah mondok, ngaji, harus punya tujuan jelas yaitu menghilangkan kebodohan dan mencari ridlo Allah Swt. Niat belajar agama harus di tata jangan sampai keliru.
Anjuran belajar atau mencari ilmu banyak disebutkan dalam hadis, diantaranya adalah :
طلب العلم فريضة على كل مسلم ومسلمة
Artinya : "mencari ilmu hukumnya wajib bagi muslim laki laki maupun perempuan".
Selain itu ada anjuran hadis mencari ilmu mulai sejak lahir hingga masuk ke liang lahat.
اطْلُبُوْا الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ إِلَى اللَّحْد
Artinya : “Carilah ilmu sejak bayi hingga ke liang kubur.”
Mencari ilmu hukumnya wajib apalagi ilmu yang kita cari adalah ilmu agama. Kewajiban sebagaimana hadis di atas adalah hanya ilmu agama saja. Selain agama tidak diwajibkan. Mengapa ilmu agama wajib dipelajari? Sebab apabila kita beragama tanpa ilmu, amal kita akan sia sia. Sebab semua praktik ibadah harus di dasari dengan ilmu.
Maka dari itu, ada sebuah hadis yang populer, siapa yang ingin mendapatkan dunia harus dengan ilmu, siapa yang ingin dapat akhirat, harus juga dengan ilmu.
مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَ الأَخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ
Artinya : "Barang siapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya ; dan barang siapa yang ingin (selamat dan berbahagia) di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula; dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula". (HR. Bukhari dan Muslim)
Untuk itu kita hidup di dunia ini jangan sampai tidak punya ilmu. Ibarat melakukan perjalanan, ilmu adalah bekal / petunjuk arah. Kemana kita mau melangkah, harus ikuti arahan ilmu itu. Apabila tidak punya ilmu, kita bisa tersesat di tengah jalan.
Dalam rangka mencari ilmu khususnya agama, harus ada guru pembimbingnya. Apalagi bagi pemula. Tentu saja harus didampingi oleh guru ahli agama. Jangan sampai belajar agama Islam tidak dari guru, tapi otodidak langsung mbah google.
Lantas harus belajar dari mana?
Sabda Nabi Muhammad SAW. :
مَْن سَلَكَ طَرِْيقًا َيلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا ِإلىَ اْلجَنَّةِ (رواه مسلم
Artinya : "Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga (HR Muslim)
Menuntut ilmu atau mencari ilmu agama bagi pemula harus dimulai dari tingkat dasar dan disertai bimbingan seorang guru ngaji. Sering saya lihat orang belajar agama lewat internet secara otodidak tanpa guru, tersesat di tengah jalan. Pemahaman agama yang dangkal, kemudian semangat agama kuat, sangat berbahaya apabila tidak punya pendamping guru agama. Tulisan artikel tentang Islam boleh saja kita pelajari, tetapi kita harus punya dasar agama dulu. Apabila tanpa punya bekal dasar agama, maka bisa jadi akan menjadi bingung dan beribadah hanya asal asalan saja. Sebab tidak tahu mulai dari mana, penjelasan lengkap dan benar itu bagaimana. Makanya barang siapa belajar tanpa guru, maka gurunya adalah setan.
Apabila memungkinkan belajar di pesantren, maka belajarlah di pesantren. Karena di pesantren diajarkan ilmu ilmu agama. Apabila tidak memungkinkan, belajar di madrasah. Apabila tidak memungkinkan belajarlah di masjid/musholla. Apabila tidak memungkinkan, belajar ke rumah guru/kiyai/ulama yang bisa anda jangkau. Jangan sampai belajar agama cukup mengandalkan diri sendiri, otodidak.
Orang yang menuntut ilmu agama akan dijanjikan masuk surga. Dan bahkan barang siapa yang belajar ilmu agama namun kemudian mati di tengah jalan (kecelakaan) maka dia termasuk mati syahid akhirat yang baginya adalah surga.
Oleh sebab itu jangan sampai kita hidup di dunia mengabaikan belajar ilmu agama. Apabila sekarang anda sudah sadar, dimana pada masa lalu hanya mementingkan belajar ilmu bisnis / umum saja, maka anda termasuk orang beruntung. Berarti Allah Swt telah memilih anda menuju jalan yang benar. Sebab harta yang kita cari setiap hari tanpa mempedulikan ibadah sama sekali, kelak akan tidak bernilai apa apa. Mati tak membawa rumah, mobil, emas, dan lain lain. Maka sejatinya bekal kelak adalah ilmu dan amal sholeh. Inilah yang kelak menjadi bekal kita menghadap Allah Swt.
Mencari Guru Belajar Agama Islam
Mencari guru belajar agama Islam atau guru pembimbing ngaji, sangat penting sekali. Guru ibarat GPS yang menunjukkan arah jalan. Apabila GPS nya salah, maka muridnya bisa salah. Makanya harus cari guru yang benar benar alim (pintar), mengamalkan ilmu yang dimiliki, dan sesuai golongan Ahlusunnah Waljamaah.
Perlu diketahui, mengapa harus Ahlusunnah Waljamaah? Sebab ada sabda nabi bahwa umat Islam terpecah menjadi 73 golongan. 72 golongan masuk neraka, hanya 1 golongan yang selamat, siapa itu? Ahlusunnah Waljamaah.
Lantas siapa itu Ahlusunnah waljamaah?
Ahlusunnah Waljamaah adalah orang yang mengikuti nabi dan sahabat nabi.
Tidak perlu saya jelaskan panjang lebar. Apabila anda mengikuti empat madzhab dalam bidang syariah (Hanafi, Maliki, Syafii dan Hambali), maka anda termasuk mengikuti nabi dan sahabat.
Kemudian dalam bidang tauhid mengikuti Imam Abul Hasan Al Asy’ari dan Imam Abu Mansur Al Maturidzi. Kemudian dalam bidang tasawuf (ahlak) mengikuti Imam Junaidi Al Baghdadi dan Imam Al Ghozali. Apabila guru anda penganut ulama ulama di atas, insyaalloh termasuk Ahlusunnah Waljamaah.
Kemudian guru yang baik adalah guru yang mau mengamalkan ilmunya. Punya ilmu tetapi tidak diamalkan bagiakan pohon tanpa buah. Makanya guru harus benar-benar mengamalkan ilmu. Minimal suka sholat malam, mengaji, dan bersahabat.
Ilmu Agama yang Perlu Dipelajari
Ilmu agama yang harus dipelajari adalah ilmu yang berkaitan dengan ibadah, ketuhanan, dan ahlak.
Apabila anda belum bisa baca Al Quran, sebaiknya belajar baca Al quran terlebih dahulu. Baru kemudian beranjak pada pelajaran ilmu ibadah, ketuhanan, dan ahlak.
1. Ilmu Kalam (tauhid)
Ilmu tauhid atau ilmu ketuhanan sangat penting dipelajari bagi orang Islam. Di dalam ilmu tauhid nanti akan mempelajari sifat wajib Allah, Sifat Mustahil Allah, dan Sifat Jaiz Allah yang mana semua ini masuk dalam syahadat Tauhid.
Kemudian nanti juga belajar sifat wajib rasul, sifat mustahil rasul, dan sifat jaiz rasul yang mana semua itu masuk dalam syahadat rasul.
Intinya apabila mempelajari ilmu tauhid, keimanan terhadap Allah semakin yakin sebab imannya ahli tauhid bukan iman asal asalan, namun iman yang berdasarkan dalil aqli (akal) dan dalil naqli (quran & hadis). Beda dengan iman orang awam yang hanya ikut ikutan saja. Untuk itu keimanan ahli tauhid sangat tebal sekali dibandingkan dengan keimanan tanpa dalil.
2. Ilmu Syariat (Fiqih)
Ilmu syariat atau fiqih adalah ilmu yang mempelajari seputar bagaimana cara beribadah yang baik dan benar sesuai tuntutunan syariat Islam. Ibadah harus dengan Ilmu karena beribadah tanpa ilmu maka ibadahnya bisa tertolak. Maka sangat penting sekali apabila ingin beribadah secara benar, maka harus belajar fiqih, mulai dari bab sesuci, sholat, puasa, zakat, dan sebagainya.
Perlu dietahui banyak orang Islam awam yang tidak paham cara sholat yang benar. Misal membaca niat saja tidak bisa. Kemudian setiap hari melakukan sholat. Inilah contoh beribadah tanpa sebuah ilmu. Padahal rukun sholat pertama adalah niat. Apabila niat tidak bisa, maka otomatis semua rukun lainnya tidak sah. Apa yang dilakukan bukan sebagai ibadah, tapi hanya gerakan biasa saja. Sebab yang membedakan amal ibadah dengan amal biasa hanya satu, yaitu niat.
3. Ilmu Akhlak
Ilmu akhlak adalah ilmu perilaku. Ilmu ahlak wajib dipelajari orang Islam agar dalam bermuamalah punya ahlak yang baik. Ahlak yang baik Ahlak yang dicontohkan rasulullah saw.
Orang beragama, berilmu, tapi tidak berahlak, maka hidupnya tidak akan membuat senang orang lain. Berilmu tanpa ahlak bagaikan koruptor uang rakyat. Mereka rata rata berasal dari orang pintar dan berpendidikan tinggi, namun ahlak mereka kurang terpuji.
Kemudian bergama tanpa berahlak maka bisa membuat ganas dan kaku. Maksudnya apabila ketemu dengan orang kafir langsung bilang harus dibunuh. Padahal hidup bersama dengan orang beda agama harus saling menghormati. Bukan saling mencaci.
Kemudian bergama tanpa ilmu tanpa ahlak maka bisa dipastikan hidupnya akan penuh kerusakan. Bertemu dengan orang lain golongan dibilang kafir, bid'ah, dan suka memaki maki.
Itulah sekiranya penting belajar ilmu agama. Agar ketika menjadi manusia yang beragama hidup menjadi tenang, aman, damai, dan sejahtera.
LEBIH BAIK BELAJAR DI PESANTREN DARI PADA BELAJAR SENDIRI DARI GOOGLE
Pesan itu untuk orang yang pengetahuan agamanya dangkal. Bagi yang sudah mahir dan pernah belajar agama, maka ilmu agama dari internet hanya sebagai tambahan wawasan saja.
Belajar agama di pesantren dijamin tidak akan keliru dalam memahami agama. Sebab ada guru pembimbing yang siap melakukan bimbingan.
Beda bila lewat mbah google, dijamin akan banyak bingung dan kelirunya. Sebab sang penulis walaupun tulisannya benar, tetap saja sulit sekali diajak komunikasi. Karena antara penulis dan pembaca tidak saling kenal. Sehingga tidak ada ikatan ruhaniyah antara mereka berdua.
Salah satu ilmu yang dianggap memiliki sanad adalah ilmu yang diperoleh dengan cara pertemuan langsung dengan guru pada suatu mejelis ilmu dan ilmu tersebut punya jalur tali antara guru dengan gurunya guru, hingga sambung sampai rasulullah. Apakah belajar langsung dengan mbah google bisa tatap muka dengan guru?
Tentu saja tidak. Yang namanya bertahap muka langsung itu harus secara fisik, bukan bayangan. Oleh sebab itulah saya berpesan belajarlah agama dengan bimbingan guru. Jangan mengandalkan langsung dari Google. Karena Google atau youtube itu bukan guru, namun alat. Apabila ingin belajar wawasan keagamaan lewat internet, maka harus punya bekal dasar agama yang kuat. Jangan sampai baca Arab saja tidak bisa sudah langsung jadi ustadz sebab bimbingan mbh Google.
0 comments:
Post a Comment