Teks Sayyidul Istighfar Arab dan Terjemah
Sayyidul Istighfar merupakan rajanya istighfar. Istighfar yang sering kita baca lafalnya tidak terlalu banyak, seperti astaghfirullahal Adzim. Namun rajanya istighfar agak panjang. Khasiatnya pun sangat banyak dan luar biasa.
Setiap hari kita tidak lepas melakukan dosa baik disengaja atau tidak disengaja. Sebaik baik orang yang melakukan dosa adalah meminta ampun kepada tuhan salah satunya dengan istighfar.
Istighfar bermakna meminta ampun. Kita dianjurkan tiap hari melafalkan itu dengan tujuan dosa dosa kita diampuni. Allah berfirman: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri." (QS.al-Baqarah: 222).
Dosa yang diperbuat manusia akan menyisakan noda hitam dalam hati. Hati bagaikan kertas putih. Apabila setiap hari tercoret dengan tinta hitam, coretan itu akan penuh. Hati yang penuh dengan tinta hitam akan membuat gelap. Bagaikan lampu, cahayanya tidak terang.
Seperti dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda,"Apabila seorang mukmin melakukan suatu dosa, maka tercoretlah noda hitam di hatinya. Apabila ia bertaubat, meninggalkannya dan beristighfar, maka bersihlah hatinya."(HR. Nasa’i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Tirmidzi).
Maka cara paling ampuh dalam membersihkan hati adalah dengan membaca istighfar sebanyak banyaknya. Sebesar apapun dosa kita apabila kita sungguh sungguh dalam mencari ampun Allah Swt, insyaallah akan diampuni. Karena ampunan Allah Swt akan diberikan sesuai dengan seberapa kuat kesungguhan dalam bertaubat.
Rasulullah bersabda : “Berbahagialah bagi orang yang mendapati dalam catatan amalnya istighfar yang banyak” (HR. Al Baihaqi, Imam Ahmad dalm Az Zuhd . Lihat Shahih Al Jami’ no. hadits 3930).
Maka dari itu sebelum kita dipanggil yang maha kuasa, setidaknya setiap hari kita membersihkan batin diri kita dengan bacaan istighfar. Tujuannya adalah agar jiwa menjadi suci dan hati menjadi terang bercahaya.
Salah satu keutamaan membaca sayyidul istighfar adalah sebagaimana hadis Rasulullah :
مَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا ، فَمَاتَ مِنْ
يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِىَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ
الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهْوَ مُوقِنٌ بِهَا
فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهْوَ مِنْ أَهْلِ
الْجَنَّةِ
Artinya: “Barangsiapa mengucapkannya pada siang hari dan meyakininya, lalu dia mati pada hari itu sebelum waktu sore, maka dia termasuk penghuni surga. Dan barang siapa mengucapkannya pada malam hari dalam keadaan meyakininya, lalu dia mati sebelum waktu pagi, maka dia termasuk
penghuni surga."
penghuni surga."
Teks Sayyidul Istighfar
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا
عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا
اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ
لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ
فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
“Allahumma anta robbii laa ilaaha illaa anta, kholaqtanii wa anaa
‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’udzu bika min
syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi
dzanbii, faghfirlii fainnahuu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta”
‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’udzu bika min
syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi
dzanbii, faghfirlii fainnahuu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta”
Artinya: "Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau,Engkau yang menciptakanku, sedang aku adalah hamba-Mu dan aku diatas ikatan janji -Mu dan akan menjalankannya dengan semampuku, aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat,
aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau" (HR. Bukhari no. 6306).
aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau" (HR. Bukhari no. 6306).
Sumber : dari berbagai sumber
0 comments:
Post a Comment