Tatacara Melakukan Puasa Lengkap
Pada bulan ramadhan umat Islam berkewajiban menjalankan ibadah puasa selama sebulan. Pada bulan ini umat muslim dituntut menjalankan puasa secara sempurna sesuai dengan syarat dan rukunnya ditambah pula dengan keikhlasan menjalankannya.
Bulan puasa merupakan bulan penuh ampunan. Di dalam ramadhan sendiri dosa dosa manusia yang telah dilakukan pada bulan sebelumnya akan diampuni bila mau menjalankan puasa. Maka ramadhan dikenal sebagai bulan pembakaran atas dosa dosa.
Puasa Ramadhan dilakukan pada bulan ramadhan. Apabila diantara kita sudah melihat hilal (bulan) pada hari terakhir sya'ban pada sore hari, maka sudah bisa kita menjalankan puasa.
َوَعَنِ اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: ( تَرَاءَى اَلنَّاسُ اَلْهِلَالَ, فَأَخْبَرْتُ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَنِّي رَأَيْتُهُ, فَصَامَ, وَأَمَرَ اَلنَّاسَ بِصِيَامِهِ ) رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ, وَالْحَاكِمُ
Artinya : "Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu berkata: Orang-orang melihat bulan sabit, lalu aku beritahukan kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bahwa aku benar-benar telah melihatnya. Lalu beliau shaum dan menyuruh orang-orang agar shaum. Riwayat Abu Dawud. Hadits shahih menurut Hakim dan Ibnu Hibban.
Sebelum menjalankan puasa Ramadhan, maka kita harus tahu ilmunya agar ketika menjalankan puasa bisa sah. Apabila sudah tahu ilmunya, insyaalloh akan diterima amal ibadah kita.
Sebelum memasuki lebih jauh soal puasa, kita harus tahu, syarat puasa bisa sah itu apa saja. Berikut saya kutip dari keterangan kitab Safinah An Najah, kitab Fiqih dasar.
Syarat sah puasa ramadhan ada empat (4) perkara, yaitu:
1. Islam.
2. Berakal.
3. Suci dari seumpama darah haidh.
4. Dalam waktu yang diperbolehkan untuk berpuasa.
Ke empat syarat di atas harus terpenuhi. Apabila tidak memenuhi syarat di atas, maka tidak wajib puasa. Misal orang kafir, orang gila karena tidak berakal, wanita (haid - nifas).
Syarat tersebut sebagai syarat permulan saja yang harus dipenuhi sebelum memasuki syarat wajib puasa.
Masuk pada bab selanjutnya yakni mengetahui siapa saja yang wajib melakukan puasa.
Syarat wajib puasa ramadhan ada lima perkara, yaitu:
1. Islam.
2. Taklif (dibebankan untuk berpuasa).
3. Kuat berpuasa.
4. Sehat.
5. Iqamah (tidak bepergian).
Apabila kita sudah tahu siapa saja yang boleh puasa, seperti disebut dalam bab syarat sah puasa (yaitu : orang Islam, berakal, suci, dalam waktu diperbolehkan), maka kita harus tahu siapa saja yang Wajib puasa.
Pada bab ke dua syarat wajib puasa ada lima. 1) Islam. Bila kafir tidak wajib puasa. 2) Taklif. Orang yang dibebani puasa adalah yang sudah baligh. Baligh adalah bila pria sudah pernah mimpi basah dan bila wanita sudah haidh. Anak anak tidak wajib puasa. Hanya saja anak anak berpuasa sebagai bentuk latihan saja. 3) Kuat Puasa. Yang tidak kuat puasa tidak wajib puasa, seperti orang sakit, orang tua, orang bepergian. 4) Sehat. Apabila sakit tidak wajib puasa. 5) Tidak bepergian. Kalau bepergian jauh boleh tidak puasa. Namun bila pergi dekat, tidak boleh.
Masuk bab selanjutnya, yaitu rukun puasa. Syarat wajib puasa di atas harus terpenuhi dahulu sebelum masuk pada rukun puasa.
Rukun puasa ramadhan ada tiga perkara, yaitu:
1. Niat pada malamnya, yaitu setiap malam selama bulan Ramadhan.
Khusus niat puasa ramadhan harus pada malam hari. Tidak boleh siang hari. Apabila lupa pada malam hari, maka tidak boleh puasa dan wajib qodlo pada hari di luar ramadhan.
Niat tempatnya di hati. Bibir atau lisan hanya membantu hati saja. Apabila niat di lisan, maka niatnya tidak sah.
َوَعَنْ حَفْصَةَ أُمِّ اَلْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا, عَنِ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( مَنْ لَمْ يُبَيِّتِ اَلصِّيَامَ قَبْلَ اَلْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ ) رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ, وَمَالَ النَّسَائِيُّ وَاَلتِّرْمِذِيُّ إِلَى تَرْجِيحِ وَقْفِهِ, وَصَحَّحَهُ مَرْفُوعًا اِبْنُ خُزَيْمَةَ وَابْنُ حِبَّانَ. وَلِلدَّارَقُطْنِيِّ: ( لَا صِيَامَ لِمَنْ لَمْ يَفْرِضْهُ مِنَ اَللَّيْلِ
Terjemah : "Dari Hafshah Ummul Mukminin bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa tidak berniat puasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya." Riwayat Imam Lima. Tirmidzi dan Nasa'i lebih cenderung menilainya hadits mauquf. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban menilainya shahih secara marfu'. Menurut riwayat Daruquthni: "Tidak ada puasa bagi orang yang tidak meniatkan puasa wajib semenjak malam."
Berikut Lafal Niat Puasa Ramadhan
نويت صوم غد ان اداء فرض شهر رمضان هذه السنة فرضا لله تعالى
Bunyi : NAWAITU SAUMA GHODIN AN ADAI FARDI SYAHRI ROMADHOONA HAADZIHISSANATI FARDON LILLAAHI TA'AALA
Artinya :" Aku niat besok puasa ada' ramadhan tahun ini fardhu karena Allah Ta'ala.
Catatan :
Niat puasa sunnah tidak harus pada malam hari. Pada siang hari misal jam 7 pagi diperbolehkan, asalkan perut belum terisi makanan atau minuman apapun. Batasnya sampai sebelum dzuhur.
2. Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa ketika masih dalam keadaan ingat, bisa memilih (tidak ada paksaan) dan tidak bodoh yang ma’zur (dima’afkan).
Orang berpuasa harus menahan diri dari hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan setubuh. Menahan diri dimulai dari fajar hingga terbenamnya matahari.
Pemaksaan makan pada siang ramadhan karena diancam, tidak membatalkan puasa. Begitu juga lupa makan siang ramadhan, juga tidak membatalkan puasa.
3. Orang yang berpuasa. Maksudnya adalah pelaku puasa.
Masuk pada bab selanjutnya adalah tentang batalnya puasa. Apabila kita melakukan beberapa hal di bawah ini, maka puasa kita bisa batal.
Dalam kitab Safinah An Najah, puasa bisa batal disebabkan beberapa hal di bawah ini, yaitu:
1. Murtad. Murtad adalah keluarga dari agama Islam. Apabila ada orang puasa, maka batal puasanya.
2. Haidh. Haid adalah darah keluar dari rahim perempuan yang sudah baligh dan dalam keadaan sehat. Apabila keluar maka batal puasanya.
3. Nifas. Nifas adalah darah keluar dari rahim perempuan setelah melahirkan.
4. Melahirkan.
5. Gila sekalipun sebentar.
6. Pingsan dan mabuk yang sengaja jika terjadi yang tersebut di siang hari pada umumnya.
Kemudian pada kitab kitab lain diterangkan bahwa batal puasa juga bisa terjadi sebagaimana di bawah ini.
1. Makam dan Minum. Makan dan minum di siang ramadhan secara sengaja maka batal puasanya. Apabila makan dan minumnya lupa, maka puasanya tidak batal. Apabila sengaja lupa, maka batal puasanya.
2. Bersetubuh. Bersetubuh di siang ramadhan juga bisa membatalkan puasa.
3. Onani. Onani pada siang ramadhan juga membuat puasa batal. Tapi kalau mimpi basah tidak membuat batal puasa.
4. Memasukkan benda secara sengaja pada lubang tubuh yang asli. Misal kita sengaja memasukkan air ke dalam telinga atau lubang hidung kita. Maka menyebabkan puasa batal.
Hal Hal yang Bisa Membatalkan Pahala Puasa
1. Ghibah. Membicarakan aib orang lain.
2. Marah. Mudah marah juga bisa menyebabkan pahala puasa hilang.
3. Adu domba. Suka adu domba juga bisa menyebabkan puasa batal.
4. Melihat dengan syahwat.
5. Berbohong. Berbohong juga bisa menyebabkan pahala puasa batal.
6. Berkata yang jorok jorok. Juga bisa menyebabkan batal pahala puasa.
7. Fitnah. Juga bisa menyebabkan batal pahala puasa.
8. Sumpah palsu.
Semoga kita bisa menjaga puasa kita baik secara lahir maupun batin agar puasa kita membawa berkah dan manfaat. Amin
0 comments:
Post a Comment