Thursday, May 2, 2019

Profil dan Karomah Habib Umar Al Hafidz Yaman



Habib Umar Al Hafidz merupakan ulama yang namanya sudah dikenal dipenjuru dunia. Di Indonesia nama beliau sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Setiap tahun beliau selalu datang ke Indonesia untuk melakukan dakwah ke berbagai kota. Para pecinta Habib Umar pun sangat banyak sekali. Hal ini terbukti setiap beliau datang ke Indonesia, pengajiannya selalu penuh dengan lautan manusia.

Habib Umar bukanlah orang Indonesia. Namun banyak orang Indonesia yang menjadi murid beliau, diantaranya adalah Habib Mundzir Al Musawa (alm), Habib Jindan bin Jindan, Habib Ahmad bin Jindan, Habib Quraisy Baharun, dan lain lain. Kharisma habib Umar bin Hafidz di depan banyak orang memang sangat luar biasa. Namun tidak lantas membuat beliau sombong diri, justru semakin tawadlu'.

Nasab Habib Umar bin Salim bin Hafidz

Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz yang dilahirkan pada hari Senin, 27 Mei 1963 M. al-Habib ‘Umar putera dari Muhammad putera dari Salim putera dari Hafiz putera dari Abd-Allah putera dari Abi Bakr putera dari‘Aidarous putera dari al-Hussain putera dari al-Shaikh Abi Bakr putera dari Salim putera dari ‘Abd-Allah putera dari ‘Abd-al-Rahman putera dari ‘Abd-Allah putera dari al-Shaikh ‘Abd-al-Rahman al-Saqqaf putera dari Muhammad Maula al-Daweela putera dari ‘Ali putera dari ‘Alawi putera dari al-Faqih al-Muqaddam Muhammad putera dari ‘Ali putera dari Muhammad Sahib al-Mirbat putera dari ‘Ali Khali‘ Qasam putera dari ‘Alawi putera dari Muhammad putera dari ‘Alawi putera dari ‘Ubaidallah putera dari al-Imam al-Muhajir to Allah Ahmad putera dari ‘Isa putera dari Muhammad putera dari ‘Ali al-‘Uraidi putera dari Ja’far al-Sadiq putera dari Muhammad al-Baqir putera dari ‘Ali Zain al-‘Abidin putera dari Hussain sang cucu laki-laki, putera dari pasangan ‘Ali putera dari Abu Talib dan Fatimah al-Zahra puteri dari Rasul Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

Sebagai keturunan nabi sekaligus pendakwah, Habib Umar bin Hafidz bagi para muhibbin meyakini beliau adalah seorang waliyulloh. Dalam setiap dakwahnya, selalu menyerukan kembali pada Allah dan rasul. Beliau selalu memuliakan yang tua dan mencintai yang muda. Dan bahkan beliau hormat pula orang non muslim. Kesibukan beliau sebagai da'i membuatnya harus melakukan rihlah ke penjuru dunia. Murid murid beliau banyak tersebar di berbagai negara.

Karomah Habib Umar bin Hafidz Membantu Dalam Mimpi

Pada 9 November 2015, saat kajian Majelis Jalsatul Itsnain Majelis Rasulullah SAW, Pengasuh Majelis Warotsatul Musthofa Jakarta, Sayyidil Habib Muhammad Albagir bin Alwy bin Yahya menceritakan.

Ada salah satu jamaah majelis Jalsatul Itsnain Mejelis Rasulullah SAW melihat seorang anak yang tertabrak kendaraan. Kondisi bocah yang tertabrak tersebut amat parah sehingga tidak ada orang yang berani mendekatinya. Darah berceceran di jalan membuat orang hanya bisa memandanginya saja. Namun salah satu jamaah Mejelis Rasulullah SAW itu tergerak hatinya ingin menolong karena kasihan.

Dia melihat kondisi kepala bocah tertabrak itu sangat mengerikan, hancur. Dia kemudian membawanya ke rumah sakit. Saat di rumah sakit, ternyata pihak rumah sakit tidak sanggup menanganinya. Kemudian dibawalah ke rumah sakit yang lain.

Kemudian jamaah penolong bocah tadi, saat perjalanan menuju rumah sakit lain, tidak lepas berdoa “Ya Allah, dengan keberkahan Guru Mulia Alhabib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz dan dengan keberkahan Syech Abu Bakar bin Salim, mohon tolong Ya Allah anak ini!”. Sesampainya di rumah sakit, barulah anak tadi mendapat pertolongan dokter.

Saat mendapat pertolongan dokter, kepala anak tadi dirapikan, sampai dokter berkata, “Ini terkena selaput otaknya”, sehingga dilakukanlah tindakan operasi oleh pihak dokter.

Singkat cerita, selesai operasi yang dilakukan dokter, sadarlah anak ini. Setelah sadar dengan polosnya ia mengatakan, “Dimana orang yang tadi memberi saya makanan, yang pakai sorban ada di kepalanya?” Seisi ruangan tersebut pun dibuat bingung oleh pertanyaan si anak.

Lalu jamaah yang menolong anak ini pun balik bertanya, “Yang mana? Saya membawa kamu ke sini sendiri, tidak ada orang lain, tidak ada orang yang mengenakan sorban. Hanya saya, yang pakai pakaian kantor”. Tapi hatinya jujur, mungkin anak ini belum pernah bertemu dengan guru mulia. Kemudian dilanjukan oleh si anak dengan mengatakan, “Itu… yang jenggotnya merah”. Mendengar pernyataan anak ini, teringatlah Habibana Umar bin Hafidz dibenak jama’ah tersebut.

Lalu ia ambil handphone miliknya dan mencari foto guru mulia kemudian ia tunjukan kepada anak ini dan menanyakan, “Yang ini kah orangnya?”. Dan lagi-lagi dengan polosnya si anak itu menjawab, “Iya, yang ini orangnya, tadi dia kasih makan saya yang enak-enak”.

Subhanalloh, karomah seorang wali harus kita yakini keberadaannya. Jangan sampai kita tidak yakin dengan sebuah karomah. Karena karomah merupakan kejadian yang keluar dari seorang wali namun tidak bisa dijangkau dengan akal manusia, hanya bisa dijangkau dengan keimanan. Orang yang imannya teguh, akan percaya dengan karomah.

Pernah suatu ketika putra Habib Umar bin Hafidz melihat ada lafal Allah SWT di keningnya. Kemudian disampaikan kepada beliau. Namun apa tanggapan beliau? Beliau justru biasa saja, bukannya pergi ke kaca untuk melihat tulisan itu.

Itulah sang wali. Dia tidak terpikat dengan kejadian aneh yang terjadi pada dirinya. Apabila kejadian aneh itu selalu kita perhatikan dan kita bangga banggakan, maka akan membuat hati berbangga diri. Bagi para wali tidak suka hal itu. Hatinya selalu terpaut dengan Allah SWT sehingga apabila melihat keanehan dirinya, dianggap biasa saja.

Berbeda dengan kita. Sebagai orang awam bila mengalami kejadian aneh sedikit pada diri kita, sudah woro woro ke sana ke mari untuk membuktikan bahwa kita itu hebat. Wallahu A'lam

Profil dan Karomah Habib Umar Al Hafidz Yaman Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Utaz

0 comments:

Post a Comment