Kisah Hikmah Sufi Ibrahim bin Adham
Nama sufi Ibrahim bin Adham sudah tidak asing lagi bagi pecinta sufi tanah air. Namanya harum sekali karena beliau termasuk sufi masa lalu yang memiliki banyak kisah hikmah menarik untuk dicontoh. Kisah kisah menariknya dapat membuat kita muhasabah diri atas apa yang sudah kita lakukan.
Kisah Hikmah Ibrahim bin Adham
Pernah suatu ketika Ibrahim bin Adham membeli sebuah kurma di pasar. Biasanya kurma yang akan dibeli ditimbang terlebih dahulu sesuai dengan ukuran pembeli. Kurma yang sudah ditimbang penjual dimasukkan wadah dan diberikan kepada Ibrahim bin Adham. Saat hendak pergi, ada satu kurma di samping timbangan dan diambil Ibrahim bin Adham karena dia mengira adalah kurmanya yang mungkin tercecer.
Kurma yang tercecer itu kemudian dimakan Ibrahim bin Adham. Namun saat sedang ibadah, ada suara malaikat yang berucap, hai Ibrahim bin Adham yang sholeh dan zahid, yang doanya tidak pernah tertolak. Doa mu kini tertolak karena di dalam tubuhmu ada satu kurma yang tidak halal kamu makan.
Mendengar ucapan itu, Ibrahim bin Adham lantas mengingat dalam pikirannya. Akhirnya dia ingat pernah memakan sebutir kurma tercecer yang berada di samping timbangan. Kejadian itu sudah tiga bulan yang lalu.
Akhirnya Ibrahim bin Adham pergi ke pasar yang dulu pernah dia membeli kurma. Sesampainya di sana, orang yang jual kurma sudah tidak ada. Katanya orangnya sudah meninggal dunua.
Yang menggantikan jaga kios kurma orang yang meninggal dunia ternyata anaknya. Di depan anaknya, Ibrahim bin Adham lantas meminta halalnya kurma yang sudah dia makan.
Bagi anak penjual kurma itu, dia merekakan alias menghalalkannya. Namun bagi saudara saudara lainnya, sekitar sebelas saudara, belum tentu menghalalkan.
Ibrahim bin Adham pun pergi menemui saudara sebelas itu. Ke sebelas saudara itu semuanya menghalalkan apa yang dimakan Ibrahim bin Adham.
Seteleh mendapat halal dari ahli waris, Ibrahim bin Adham mendengar suara malaikat lagi. Hai Ibrahim bin Adham, kini kamu sudah lepas dari keharaman. Sekarang doa mu terkabul berkat tubuh mu terisi barang yang halal.
Kisah Hikmah Kedua Ibrahim bin Adham
Saat Ibrahim bin Adham Pergi ke suatu tempat pemandian air, dia hendak masuk ke wilayah pemandian itu. Saat akan masuk, ternyata di depan pintu pemandian air ada yang jaga.
Penjaga pemandian bertanya pada Ibrahim bin Adham, mana karcis mu?
Ibrahim bin Adham menjawab, saya tidak punya!!
Kalau tidak punya karcis, dilarang masuk.
Mendengar jawaban itu dari tukang jaga pemandian air, Ibrahim bin Adham berteriak sekeras kerasnya. Penjaga pemandian air langsung jatuh tersungkur dan pinsan.
Melihat kejadian itu, orang orang yang sedang lewat berhenti sejenak menghibur Ibrahim bin Adham. Ada yang memberinya uang agar bisa digunakan beli karcis.
Namun apa jawabnya, saya berteriak dan menangis ini bukan karena tidak diijinkan masuk. Namun saya membayangkan, memasuki tempat pemandian air saja harus punya karcis, apalagi kelak masuk surga. Seandainya aku tidak punya karcis masuk surga dengan amal sholeh, penjaga pintu surga pasti akan menolakku.
Orang orang yang tadinya menghibur Ibrahim bin Adham lantas malah nangis dengar penjelasannya.
Subhanallah,,, kisah diatas memang dahsyat dan langsung menembus hati kita. Orang yang sadar akan introspeksi dirinya, ternyata apa yang kita lakukan masih banyak kekurangan dan kesalahannya. Semoga kita semua bisa memetik hikmah dari kisah Ibrahim bin Adham.
0 comments:
Post a Comment