Keutamaan Puasa Asyura Menghapus Dosa Setahun
Bulan Asyura adalah bulan mulia. Bulan ini merupakan bulan pertama pada bulan Hijriyah. Nama lain Asyura adalah muharram. Bagi orang jawa menyebutnya dengan bulan suro.
Banyak sekali amalan yang dianjurkan dilakukan pada bulan asyura. Baik amalan yang bentuknya vertikal (ubudiyyah) atau amalan horizontal (muamalah).
Dalam sebuah hadis dikisahkan bahwa pernah ada orang yahudi melakukan puasa pada bulan Asyura karena bani israil sudah selamat dari pada musuh. Tapi nabi mengatakan umat islam lebih berhak puasa, maka diperintahkan untuk berpuasa.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ الله عَنْهُمَا، قَالَ: قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ المَدِينَةَ فَرَأَى اليَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَقَالَ: «مَا هَذَا؟»، قَالُوا: هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ هَذَا يَوْمٌ نَجَّى الله بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ، فَصَامَهُ مُوسَى، قَالَ: «فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ»، فَصَامَهُ، وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
Terjemah : "Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata: “Nabi shallallalhu ‘alaihi wa salam tiba di Madinah, maka beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa hari Asyura. Beliau bertanya kepada mereka: “Ada apa ini?”
Mereka (orang yahudi)menjawab, “Ini adalah hari yang baik. Pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka. Maka Nabi Musa berpuasa pada hari ini.”
Nabi shallallalhu ‘alaihi wa salam bersabda, “Saya lebih layak dengan nabi Musa dibandingkan kalian.” Maka beliau (Nabi SAW) berpuasa Asyura dan memerintahkan para shahabat untuk berpuasa ‘Asura.”(HR. Bukhari dan Muslim).
Kemudian dalam hadis lainnya dijelaskan pula bahwa puasa Asyura adalah puasa yang baik (utama) setelah puasa ramadhan.
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
Terjemah : “Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah - Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163, dari Abu Hurairah).
Keutamaan Menjalankan Puasa Asyura
Sebagaimana dijelaskan pada keterangan di atas, bahwa puasa Asyura adalah sunnah hukumnya. Bagi siapa saja yang mau melaksanakan, maka laksanakan. Apabila mau melakukan maka akan mendapatkan banyak faidah dan Keutamaannya.
Sebagaimana bunyi hadis nabi:
صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
Terjemah : "Dari Abu Qatadah RA, bahwa Rasulullah SAW ditanya tentang puasa hari Asyura. Beliau menjawab, “(Puasa tersebut) Menghapuskan dosa satu tahun yang lalu”. (HR. Muslim)
Cara melakukan puasa sunnah Asyura adalah dengan berpuasa tanggal 9 dan sepuluh muharram. Ini untuk membedakan dengan orang Yahudi yang hanya melakukan puasa tanggal 10 saja.
Tatacara Puasa Asyura
1. Niat
Bacaan niat
نويت صوم يوم عاشورء سنة لله تعالي
Latin :
NAWAITU SAUMA YAUMI ASYURA'A SUNNATAN LILLAAHI TA'AALA
Artinya : aku niat puasa hari Asyura sunnah karena Allah Ta'ala
2. Menahan makan, minum dan syahwat mulai dari fajar sampai terbenamnya matahari (maghrib)
0 comments:
Post a Comment