Jaminan Rejeki dari Allah Setelah Menikah
Menikah adalah perbuatan ibadah sunnah yang dianjurkan dalam agama Islam. Siapa saja yang sudah waktunya menikah maka segera menikah. Jangan ditunda tunda karena sangat berbahaya. Akan tetapi, saat akan menikah tidak punya modal menikah, dan khawatir setelah menikah mau dikasih makan apa?
Itulah pikiran kekhawatiran seseorang sebelum dan sesudah menikah. Pada akhirnya memilih jomblo sampai tua. Padahal nafsu sudah kepingin banget. Tapi apa daya tangan tak mampu.
Perlu diketahui menikah dikatakan ibadah sebab menahan nafsu dari Melakukan Zina. Nafsu syahwat - merupakan nafsu yang paling banyak menjerumuskan pada kemunkaran. Sudah banyak orang yang tidak tahan urusan syahwat terjebak dalam kubangan dosa, seperti pacaran, zina, pergaulan bebas, kumpul kebo, dan sebagainya. Agar tidak terjebak dalam kubangan itu, menikahlah.
Dalam hadis nabi Rasulullah bersabda :
"يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ، وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ"
Terjemah : "Hai para pemuda, barang siapa di antara kalian yang mampu menanggung biaya perkawinan, maka hendaklah ia kawin. Karena sesungguhnya kawin itu lebih menundukkan pandangan mata dan lebih memelihara kemaluan. Dan barang siapa yang tidak mampu, hendaknyalah ia berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu dapat dijadikan peredam (berahi) baginya.
Firman Allah swt.:
{وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِينَ لَا يَجِدُونَ نِكَاحًا حَتَّى يُغْنِيَهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ}
Terjemah : "Dan orang-orang yang tidak mampu kawin, hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. (An-Nur: 33)
Apabila mampu menikah maka nikahlah, jangan menunda nunda. Mampu disini artinya mampu materi dan jiwa raga. Standard materi disamakan dengan umumnya orang. Tidak pernah muluk muluk harus punya pekerja gaji tinggi, baru menikah.
Apabila tidak mampu, maka puasalah. Rata rata ketidakmampuan menikah - jomblo lama - disebabkan tidak punya biaya nikah. Apabila punya biaya - takut tidak makan setelah menikah. Inilah jenis ketakutan ketakutan kita. Apabila begitu, sebaiknya puasa. Bisa mencegah nafsu syahwat yang tidak karuan.
Perlu diketahui bahwa menikah adalah cara melestarikan kehidupan manusia di muka bumi. Apabila takut miskin, takut tidak bisa makan, tidak bisa sekolah, maka itu sama saja tidak percaya dengan jaminan dari Allah Swt. Padahal setiap hewan yang ada di atas bumi sudah dijamin rejekinya, apalagi manusia. Ketakutan itulah yang melemahkan akidah kita - seakan setelah menikah dibiarkan saja oleh Allah.
Firman Allah Swt.:
{إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ}
Terjemah : "Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. (An-Nur: 32),
Inilah janji Allah Swt. Maksud ayat tersebut adalah adanya jaminan rejeki. Jangan malah takut tidak punya rejeki. Dari mana datangnya rejeki? Tentu saja dari bekerja. Apabila mau berusaha bekerja dengan sungguh sungguh maka rejeki akan datang. Karena orang menikah juga salah cara menuju takwa (takut pada Allah bila terjebak zina), maka akan diberi rejeki yang tak disangka sangka.
Pertanyaannya, apakah yakin dengan jani ini? Orang yang yakin tidak akan berfikir ini itu, tapi langsung praktek. Kalau masih mikir ini itu, masih ada keraguan dalam hati.
Kemantapan hati akan datangnya rejeki akan mendapatkan pertolongan dari Allah Swt. Sudah banyak bukti bahwa orang-orang yang dulu sebelum menikah biasa saja tetapi setelah menikah tambah jaya. Ini salah satu pertolongan Allah Swt kepada hambanya yang mau menikah.
Rasulullah saw. pernah bersabda:
"ثَلَاثَةٌ حَقٌّ عَلَى اللَّهِ عَوْنهم: النَّاكِحُ يُرِيدُ الْعَفَافَ، والمكاتَب يُرِيدُ الْأَدَاءَ، وَالْغَازِي فِي سَبِيلِ اللَّهِ"
Terjemah : "Ada tiga macam orang yang berhak memperoleh pertolongan dari Allah, yaitu orang yang nikah karena menghendaki kesucian, budak mukatab yang bertekad melunasinya, dan orang yang berperang di jalan Allah.
Perlu diketahui, rejeki bukan hanya uang saja tapi rejeki banyak macam bentuknya. Diantaranya kesehatan, kesempatan, karir, pangkat, popularitas, dan lain lain. Semua itu bisa jadi akan terbuka setelah menikah.
MENIKAH MEMPERBANYAK UMAT NABI
Salah satu tujuan utama menikah adalah mendapatkan keturunan. Keturunan kita yang kelak akan menjadi penerus agama Islam. Apabila tidak menikah, dari mana dapat generasi penerus kehidupan kita. Itulah yang sekiranya perlu diperhatikan bagi orang yang ingin menikah.
Rasulullah Saw. pernah bersabda:
"تَزَوَّجوا، تَوَالَدُوا، تَنَاسَلُوا، فَإِنِّي مُبَاهٍ بِكُمُ الْأُمَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ" وَفِي رِوَايَةٍ: "حَتَّى بِالسِّقْطِ".
Terjemah : Nikahilah oleh kalian wanita-wanita yang subur peranakannya, niscaya kalian mempunyai keturunan; karena sesungguhnya aku merasa bangga dengan (banyaknya) kalian terhadap umat-umat lain kelak di hari kiamat. Menurut riwayat lain disebutkan, "Sekalipun dengan bayi yang keguguran."
Itulah keutamaan menikah menurut nabi Muhammad SAW. Kelak keturunan yang diperoleh dari hasil pernikahan akan membanggakan bagi nabi.
Maka dari itu tidak perlu takut menikah karena rejeki pasca menikah sudah dijamin oleh Allah SWT. masa depan pasca menikah tidak ada yang tahu, apabila sudah berandai andai takut karena khawatir tidak bisa makan, maka itu termasuk lemahnya iman.
0 comments:
Post a Comment