Cara Bertaubat Dari Dosa Zina, Bisakah?
Bertaubat telah melakukan zina memang sudah sepatutnya dilakukan. Karena sebaik baik orang adalah yang mau bertaubat dan menjauhi apa yang sudah dilakukan. Apabila ada keinginan kuat akan melaksanakan Taubat, maka segera taubat dengan sungguh sungguh.
Dalam tinjauan fiqih, pelaku zina dibagi menjadi dua, yakni zina muhson dan zina goiru muhson.
1. Zina muhson merupakan zina yang dilakukan bagi pria atau wanita yang sudah punya pasangan. Artinya dia sudah punya suami atau istri. Apabila ketahuan melakukan zina itu, maka wajib dirajam sampai mati. Rajam adalah hukuman lempar batu kepada pelaku zina muhson yang ditanam dalam tanah. Hukuman ini sebagai penebus dosa yang sudah dilakukan. Masalahnya, yang berhak melakukan ini adalah pemerintah. Orang biasa tidak berhak.
2. Zina goiru muhson yaitu zina yang dilakukan pria atau wanita yang belum punya pasangan, jomblo. Hukumannya adalah dijilid dan diasingkan.
Kedua kategori zina tersebut adalah dosa besar. Makanya tatacara Taubat dari dosa besar zina secara syariah harus melaksanakan dulu Hukumannya baru kembali suci.
Akan tetapi, apabila di Indonesia tidak ada hukuman seperti itu, apakah bisa diterima Taubat zina yang sudah kita lakukan?
Di dalam Hadits Muslim nomer 4927, dijelaskan :
حَدَّثَنِي سُوَيْدُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ مَيْسَرَةَ حَدَّثَنِي زَيْدُ بْنُ أَسْلَمَ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ حَيْثُ يَذْكُرُنِي وَاللَّهِ لَلَّهُ أَفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ يَجِدُ ضَالَّتَهُ بِالْفَلَاةِ وَمَنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَمَنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِذَا أَقْبَلَ إِلَيَّ يَمْشِي أَقْبَلْتُ إِلَيْهِ أُهَرْوِلُ
Terjemah : "Aku bersama persangkaan hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku bersamanya ketika dia mengingat-Ku. Demi Allah, Allah Ta'ala sangat gembira menerima taubat seseorang kamu, melebihi kegembiraan seseorang yang menemukan kembali barangnya yang hilang di suatu tempat yang luas. Barangsiapa mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Apabila ia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku akan mendekat kepadanya sedepa. Apabila ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari.' [HR. Muslim No.4927].
Orang yang melakukan dosa adalah orang yang jauh dari Allah Swt. Dalam pandangan hatinya, dia tidak merasa diawasi oleh Allah karena jauh. Sehingga hati yang terhijab dari jauh Allah Swt akan berani melanggar larangannya.
Sebaliknya, orang yang ingin Taubat atas dosa yang telah dilakukan adalah orang yang ingin mendekat dengan Allah Swt karena sudah merasa jauh. Sebagaimana bunyi hadis di atas, apabila kita kembali kepada Allah karena sudah jauh dariNya, Allah Swt sangat senang melebihi ditemukannya barang yang hilang. Artinya siapa saja yang punya dosa baik besar maupun kecil kemudian dia mau kembali kepada Allah Swt akan diterima dan disambut. Jadi dalil di atas sejatinya bukan khusus dosa kecil, namun dosa besar juga. Hakikat diterima atau tidak Taubat kita, hanya Allah Swt sajalah yang tahu.
Tugas hamba adalah Taubat, bukan menghakimi diterima atau tidaknya taubat itu. Selagi nyawa masih dalam badan kita, maka masih tersimpan harapan untuk taubat.
Cara melakukan Taubat bagaimana?
1. Harus menyesali dosa yang telah dilakukan
2. Meninggalkan dosa yang pernah atau belum dilakukan
3. Bertekad tidak akan mengulangi lagi/tidak kembali lagi
Ketiga poin di atas adalah standar syarat taubat yang harus dipenuhi saat taubat.
Apakah tidak perlu amalan amalan?
Amalan paling baik adalah menjalankan ibadah wajib, seperti sholat atau puasa ramadhan.
Apabila sudah biat benar benar ingin taubat, maka lakukan oerintah wajib, sunnah semampunya, dan ditambah dzikir istighfar sebanyak banyaknya dengan harapan dosa diampuni, sholawat nabi, dan tasbih.
Apabila dilakukan dengan ikhlas, rido, dan istiqomah, insyaalloh diterima taubat.
Perlu diketahui walaupun sifat Allah Swt adalah pemaaf, jangan sepelekan maslah ini. Apabila sengaja zina kemudian minta maaf kepada Allah Swt, karena dia maha pemaaf, maka sama aja mempermainkan. Hindari dosa zina. Apabila sudah terjadi, jangan ulangi lagi. Apabila belum terjadi, jangan coba coba.
0 comments:
Post a Comment