Wednesday, April 24, 2019

Ngaji di Kanzussholawat Habib Lutfi bin Yahya Pekalongan

Ngaji di Kanzussholawat Habib Lutfi bin Yahya Pekalongan

Pukul dua malam, tampak banyak roda empat maupun roda dua memadati sekitar gedung kanzussholawat. Ribuan jamaah sudah datang dari berbagai kota, Jepara, Kendal, Batang, Tegal, Kudus, Demak, dan bahkan Jawa Barat. Mereka akan mengikuti pengajian Jumat Kliwon di Kanzussholawat yang dipimpin Habib Lutfi Bin Yahya Pekalongan.

Pengajian Kanzussholawat merupakan pengajian rutin Jumat Kliwon yang dipimpin langsung Habib Muhammad Lutfi bin Yahya. Pengajian ini sudah lama dilaksanakan dan diikuti ribuan jamaah dari berbagai kota. Dalam mejelis ini, jamaah diajak melakukan dzikir sekaligus pengajian kitab dan ceramah.

Habib Lutfi bin Yahya adalah seorang mursyid thariqoh syadziliyah. Usai acara pengajian Jumat Kliwon, jamaah bisa melakukan baiat thariqoh syadziliyah di dalam gedung kanzussholawat. Kalaupun tidak melakukan baiat juga tidak apa apa.

Baiat thariqoh dilaksanakan saat pengajian sudah selesai. Bagi anda yang ingin melakukan baiat, bisa menunggu di gedung kanzussholawat setelah acara. Pada nantinya, akan ada orang yang sudah ditunjuk khusus oleh habib Lutfi untuk membaiat sejumlah orang. Syarat dalam baiat, harus sudah baligh.

Amalan thariqoh akan diberikan dan diamalkan usai baiat. Tidak ada tujuan lain dalam melakukan thariqoh itu hanya mencari ridlo Allah Swt. Pengamal thariqoh harus Istiqomah dalam melakukan amalan (wirid) setiap waktunya, yakni habis maghrib dan subuh. Kalaupun ada kendala mengamalkannya, bisa diqodlo di laur waktu.

Wirid thariqoh mempunyai bacaan dan tatacara khusus. Tidak bisa dilakukan tanpa seorang guru pembimbing. Makanya, buku atau wirid thariqoh tidak boleh diperlihatkan pada orang non thariqoh. Hal ini dikhawatirkan diamalkan orang lain tanpa baiat guru.

Guru mursyid merupakan sosok pembimbing ruhani murid. Dalam thariqoh syadziliyah, Habib Lutfi bin Yahya adalah mursyid yang menjadi pembimbing para murid thariqoh guna untuk mencapai ridho Allah Swt.

Guru dan murid dalam hubungan thariqoh tidak sama seperti dalam syariat. Murid harus sendiko dawuh terhadap guru. Murid tidak boleh membantah. Karena guru merupakan media untuk sampai pada Allah Swt melalui berbagai macam mata rantai sanad. Sehingga apabila ada murid membandel, ibarat kendaraan, motor mogok ditengah jalan. Bisa jadi harus dibengkel terlebih dahulu, bisa jadi membeli yang baru. Kalau ke bengkel, murid harus minta maaf pada guru. Apabila dimaafkan, kendaraan bisa berjalan lagi. Sebalinya bila tidak layak dibengkelkan, maka beli baru.

MENATA NIAT NGAJI

Sebuah pertanyaan yang masih terngiang ngiang dalam benak saya adalah, apa yang melatarbelakangi jamaah bisa hadir di ngaji kanzussholawat?

Ngaji Kanzussholawat dimulai usai sholat subuh dengan membaca sholawat disertai rebana dan maulid nabi. Inti acara, biasanya pukul 8  pagi dengan mauidloh hasanah dan dzikir bersama dipimpin habib Lutfi. Namun pada malam hari, gedung kanzussholawat sudah penuh lautan manusia yang sudah datang dari berbagai kota. Bukan hanya itu saja, di luar gedung, ratusan kendaraan memadati kawasan kanzussholawat. Jamaah pria maupun wanita hilir mudik tanpa henti. Ada yang bawa bekal dari rumah, ada yang beli. Tujuan mereka sama, yakni mengikuti pengajian.

Niat kuat para jamaah mengalahkan halangan rintangan. Hujan, panas, dingin, lapar, dahaga, ngantuk, semuanya hilang berkat niat tulus ngaji. Bahkan, urusan harta menjadi tak berlaku. Biaya kendaraan dan konsumsi tidak menjadi masalah. Semua kendala tersebut hilang karena niat sungguh sungguh dengan ikhlas.

Makanya, datang dalam acara ngaji kanzussholawat jauh jauh hari merupakan bukti bahwa niat mengalahkan lainnya. Mereka meyakini bahwa dengan menghadiri mejelis ilmu, Allah akan memudahkan jalan menuju surga. Dengan menghadiri mejelis ilmu Allah akan mencatat sebagai amal sholih. Mengapa banyak hadir ngaji di pengajian ini?

Guru kita Habib Muhammad Lutfi bin Yahya merupakan sosok manusia yang bisa seperti laut. Laut merupakan muara segala sumberan. Air sungai, air gunung, air hujan, air sumberan, semua bermuara pada laut. Pribadi yang bisa meniru laut, tentunya akan banyak memberi ayoman terhadap siapa saja. Orang akan merasa senang, nyaman, damai, dan tentram. Sekiranya sosok Habib Lutfi merupakan ulama pengayom umat di dunia.

Bukan hanya itu, Habib Lutfi kalau diibaratkan bagaikan gula atau madu. Dimanapun ada gula, pasti ada semut. Semut akan berebut gula di manapun tempat. Gula menjadi makanan semut karena rasanya manis. Ketika hidup seseorang bisa memberi rasa manis pada orang lain, kemanpun kepergian orang itu, akan selalu dikerubungi semut. Semut akan berduyun duyun mendatangi gula hanya ingin mencicipi rasa manisnya gula. Begitulah sekiranya.

Maka sebelum hadir pada mejelis kanzussholawat, sebaiknya ditata niatnya, mencari berkah dan ridho Allah Swt. Insyaalloh akan diberi kekuatan sehingga halangan jenis apapun akan sirna.

Ngaji di Kanzussholawat Habib Lutfi bin Yahya Pekalongan Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Utaz

0 comments:

Post a Comment