Bahaya Memelihara Tuyul Pesugihan
Foto : informasipesugihan.blogspot.com |
Memperoleh kekayaan dengan jalur tidak wajar seperti memelihara tuyul sangat di larang agama Islam. Setiap orang diwajibkan dalam mencari harta dengab cara halal dan baik. Cara ini merupakan yang diajarkan di dalam agama karena tidak merugikan orang lain. Makanan yang masuk ke dalam perut akan menjadi daging sehingga berdampak pada perilaku sehari hari.
Tuyul adalah sebangsa jin yang diyakini sebagian orang bisa membuat kaya dengan cara mengambil harta milik orang lain. Siapa saja yang apabila hartanya diambil secara sembunyi sembunyi pasti tidak akan senang. Apabila ini dilakukan oleh pemilik tuyul, tentunya sama saja dia melakukan kedzaliman.
Seharusnya pemilik tuyul sadar akan hal ini apabila terjadi pada dirinya. Sesuatu yang tidak ia sukai diterapkan pada orang lain sama saja dia berbuat aniaya terhadap diri sendiri. Setidaknya logika seperti ini harus disadari mengapa memelihara tuyul hukumnya haram, dan bahkan bisa syirik.
Syirik dalam terminologi akidah Islam adalah meyakini ada kekuatan lain selain Allah Swt. Dalam konteks ini, tuyul yang dimintai pertolongan dengan cara tidak halal, sama halnya mengandalkan kekuatan selain tuhan. Konteks kesyirikan ini terletak pada persekutuan atas ketidak terimaannya pada pada takdir tuhan. Padahal setiap hamba, sejak zaman azali, jodoh, ajal, rejeki dan beruntung atau tidaknya seseorang sudah digariskan. Apabila tidak menerima ketentuan itu, kemudian minta bantuan sebangsa jin dengan cara tidak halal, sama saja berkompromi. Inilah landasan akidah mengapa memelihara tuyul tidak diperbolehkan.
Kewajiban menerima takdir haris diterima bagi setiap orang beriman. Menolak takdir sama halnya enggan menerima keputusan tuhan. Upaya ini merupakan makar dan apabila tidak segera bertaubat, tidak akan diampuni.
Makanya, anda harus memperhatikan dampak memelihara tuyul bagi akidah anda. Kekayaan sesaat yang hanya dirasakan beberapa bulan maupun tahun, dampak di belakangnya jauh lebih sengsara. Kenikmatan dunia sangat terbatas. Tidak ada yang abadi, sebagaimana Al Quran memyebutnya sebagai kenikmatan yang menipu. Kenikmatan sejati hanya pada akhirat kelak.
DAMPAK MEMELIHARA TUYUL
Setiap yang enak di dunia ini tidaklah gratis. Kalau pun sudah kaya berkat memelihara tuyul, nasib yang di alami kelak akan sengsara. Karena dalam pemeliharaan itu, akan ada kontrak dengan jin yang dimintai pertolongan. Apakah ini tidak pernah dipikir sebelumnya?
Selama memelihara tuyul, majikan akan diminta menyediakan air susu. Susu itu bisa dari darah manusia maupun dari susu perempuan. Karena susu merupakan makanan tuyul yang Wajib disediakan. Tiap hari apabila menyusui tuyul tersebut akan membuat tubuh tidak berisi. Banyak uang tapi hidup sengsara. Dengan begitu, apalah arti uang banyak namun tidak bisa menikmati?
Belum lagi nanti saat meninggal dunia. Sukma akan diperbudak bangsa jin dengan dijadikan jalan raya, bangunan, wajan untuk memasak, dan sebagainya. Ini dilakukan bangsa jin karena manusia sudah berani melakukan kontrak dengannya.
Jin sejatinya tidaklah bodoh. Mereka mau diperbudak tentu saja harus diimbangi dengan perjanjian. Isi perjanjian pun beda beda, sesuai dengan kesepakatan. Padahal kekayaan hanya bisa dinikmati beberapa tahun belaka. Namun, setelah kontrak habis, nasib sengsara jauh lebih mengerikan dari pada anda memperbudak jin waktu masih hidup. Inilah bahayanya memelihara jin tuyul untuk kekayaan.
Apabila ingin putus kontrak, juga tidak mudah. Syarat dan ketentuan yang sudah disepakati tidak lantas mudah diputuskan. Pasti ada jiwa yang dikorbankan dari kesepakatan itu.
Makanya, jauhilah sebelum anda memutuskan memelihara tuyul. Keuntungan tidaklah seberapa, namun dampaknya sangat mengerikan karena perjanjian tersebut. Memang saat ini kaya raya, banyak rumah, mobil, namun tunggu waktu kontrak habis, anda akan Berganti sengsara.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi anda yang ingin memelihara tuyul. Berkerjalah dengan cara halal dan baik.
0 comments:
Post a Comment